Rabu, 29 Desember 2010

Kado 2011 dari PT KAI untuk Para Roker


Selama tahun 2010 Banyak peristiwa yang terjadi di sekitar perkeretaapian di Indonesia . Ada peristiwa yang asyik ada juga yang sedih, ada cerita suka ada juga cerita duka. Diakhir tahun ini ada sedikit kabar gembira dari PT Kereta Api (KA) bagi para penumpang jurusan Jabotabek. Kabarnya sih mereka akan menambah 130 unit kereta dari 386 yang sudah ada.


Ketika seluruh pimpinan manajemen PT KAI melakukan dengar pendapat dengan komisi V DPR RI terlihat ada perubahan positif yang terjadi selama tahun ini. Diantaranya adalah peningkatan kualitas jalan rel dan penambahan KRL baru. Selain itu peningkatan kualitas SDM juga terus terjadi.
Namun dibalik keberhasilan itu, sepertinya para penumpang seakan tidak merasakan langsung perubahan tersebut. Bahkan pada akhir tahun ini pun diwarnai dengan banyaknya pembatalan perjalanan kereta daerah Jabotabek.
Memang setelah diinformasikan ternyata pembatalan ini dilakukan karena sedang ada perawatan rutin yang dilakukan untuk kereta yang sudah parah kondisinya. Begitu parahkah kondisi kereta yang ada? Sampai-sampai ketika perawatan dilakukan maka selalu terjadi pembatalan jadwal perjalanan ?

Ya begitulah. Maklum jumlah KRL yang ada selama ini jumlahnya masih jauh dari yang idealnya. Ignatius Jonan sebagai direktur utama PT KAI juga sudah melihat kondisi ini. Makanya dia menargetkan setiap tahunnya terjadi penambahan jumlah KRL.

Setiaknya inilah yang akan terjadi pada 2011 yang semakin mendekat dihadapan kita. Kabarnya pada tahun 2011 PT KAI rencananya akan menambah KRL sebanyak 130 unit yang didatangkan dari Jepang. KRL yang akan didatangkan adalah KRL buatan tahun 1980 dan 1990-an. Kereta ini rencannya akan mengganti KRL yang masih digunakan sekarang dan sebenarnya sudah tidak layak dijalankannya.

"Kereta Jepang ini ini masih digunakan dan sangat layak. KRL buatan tahun 80 dan 90-an. Sehingga kereta yang sudah tidak layak jalan ini tidak mengganggu perjalanan KRL yang lain. Sebab jika ada kereta yang mogok, maka menggangu perjalanan sekitar 30 menit," ujar Sekretaris Perusahaan PT Kereta Api Indonesia Commuter Jabotabek (KCJ), Makmur Syaheran, di Jakarta, Selasa (28/12/2010).
 Sayangnya rencana PT KAI harus bersiap untuk menghadapi masalah yang pelik yaitu masalah kapasitas listrik. Selama ini kereta yang melayani lintasan Jabotabek sebanyak 386 unit. Dan idealnya dengan jumlah tersebut sebenarnya dibutuhkan 100 megawatt. Namun sayangnya selama ini yang terjadi asupannya hanya bisa sampai 86 megawatt saja . "Itu sangat berpengaruh dan merusak infrasuktur, seperti AC yang sering rusak. Sementara kalau KRL ditambah 130 unit, maka dibutuhkan sekitar 150 megawatt," ungkap Makmur.
Pihak PT KAI pun sangat berharap adanya kesepakatan bersama dengan pihak PLN untuk mengatasi persoalan tersebut. Ini wajib dilakukan karena untuk memberikan pelayanan maksimal kepada para penumpang yang setiap tahun jumlanya mengalami kenaikan. "Lonjakan penumpang setiap tahun itu naik 20% dan kita harus memikirkannya," katanya.

Pada 2010 jumlah penumpang sekitar 500 ribu orang. Sedangkan pada 2011, jumlahnya diperkirakan menjadi 600 ribu orang. Sementara 1 KRL itu terdiri dari 8 gerbong, yang ditumpangi sekitar 120 orang dengan 54 tempat duduk.
Ketua umum masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit menganggap rencana penambahan 130 unit KRL merupakan persoalan yang sering terjadi. Sebab persoalan yang ada sekarang ini berlum teratasi dengan baik.
Dia menyoroti dua aspek, yakni sistem jaringan perkeretaapian yang belum baik dan ketersediaan infrastruktur jaringan rel yang tidak memadai.
Pendapat Danang sama persis dengan apa yang dijelaskan yang mendalam oleh petinggi PT KAI ketika berdiskusi dengan penulis pada pertengahan tahun 2010 kemarin. Bisa dibaca di http://elfahermawan.wordpress.com/2010/09/16/menyambut-kenaikan-tarif-krl-jabotabek/

Tapi untuk jangka pendeknya tentu saja penambahan KRL pada tahun 2011 ini pasti sangat dinanti oleh para penumpang setianya. Setidaknya KRL baru tersebut bisa menggantikan KRL yang selama ini dikenal sangat tidak layak digunakan lagi. Dengan ada pergantian KRL ini setidaknya kenyamanan dan keamananm, dua kata yang diidamkan penumpang akan dirasakan mereka.

So PLN dan PT KAI kudu duduk bersama di meja yang sama dengan kursi yang beda-beda untuk bahas ini. Penulis pun bersedia untuk menjadi mediatornya jika mereka sulit berkomunikasi (gaya-red). Masa sih kasih asupan listrik ke jaringan kereta begitu susahnya?. Hayoo saatnya kita bersama untuk kejayaan Indonesia bukan kejayaan kalian pribadi semata. Selamat menikmati kado 2011 dari PT KAI buat ROKER Jabotabek.

Tidak ada komentar: