Minggu, 02 Januari 2011

About Sausage



Sosis adalah makanan yang sedang trend di kalangan anak-anak. Makanya jika kita tanyakan kepada anak-anak perihal sosis, pasti dengan sigap mereka menjawab langsung. Betapa tidak dikenal, karena sosis adalah makanan yang begitu lezat, dan bisa dijadikan pelengkap berbagai jenis resep makanan lainnya.
Makanan satu ini kandungan gizinya memang sudah tidak diragukan lagi. Karena sosis yang selama ini kita kenal biasanya terbuat dari daging (bisa daging ayam, sapi, ikan, domba, atau babi-red). Ditambah lagi dengan bentuknya yang begitu uni semakin menggugah selera setiap orang yang melihatnya. Sosis dikenal sebagai makanan yang berbentuk bulat panjang dan berwarna merah atau coklat.
Sosis digemari banyak orang, karena selain rasanya lezat, makanan ini juga tergolong mudah disajikan. Bahkan belakangan ada sosis yang bisa langsung disantap tanpa perlu dimasak lagi. Belakangan ini sosis dijadikan jajanan bagi anak-anak Sekolah Dasar (SD). Anak-anak SD gemar sekali makan sosis, apalagi harganya terhitung murah.

Sejarah Sosis

Menurut berbagai literatur Kata sosis berasal dari kata dalam bahasa Latin “Salsus”, yang berarti diasinkan atau diawetkan. Jaman dahulu, dimana mesin pendingin belum ditemukan untuk mengawetkan daging, maka pembuatan sosis menjadi salah satu alternatif.

Dalam sejarahnya, diperkirakan sosis dibuat oleh orang Sumaria ( sekarang Irak ) sekitar tahnun 300 SM. Sosis pertama kali dikenali dari tulisan humor yang berjudul sosis seorang penyair Yunani yang ditulis sekitar tahun 500SM. Dan dalam perkembangannya sosis menjadi makanan yang mendunia, dengan negara Jerman sebagai kiblatnya. Sosis bagi orang Jerman adalah termasuk makanan primer dengan lebih dari 1200 macam sosis diproduksi.

Awalnya, seorang tukang daging yang pandai mempunyai ide untuk menyatukan daging giling dengan garam dan bumbu – bumbu yang disatukan dalam suatu selongsong. Kemudian selongsong daging tersebut dimasak dengan cara direbus, diasap atau dikeringkan. Pengasapan menjadi salah satu metode pengawetan yang populer hingga saat ini., bahkan menjadi “rasa khas”.


Sosis bisa dibagi dibagi menjadi beberapa jenis saja yaitu :

1. Cooked Sausage, yaitu sosis yang dibuat dari daging segar yang kemudian dimasak / direbus. Sosis jenis ini biasanya dimakan segera setelah dimasak atau apabila disimpan maka dipanaskan sebelum dimakan. Contoh sosis jenis ini adalah sosis Veal, Braunschweiger.
2.Cooked Smoked Sausages, hampir sama dengan Cooked Sausage, tetapi setelah direbus maka sosis diasap atau diasap baru kemudian direbus. Sosis jenis ini dapat dimakan panas atau dingin, tetapi disimpan dilemari pendingin, Contohnya Wiener, Kielbasa atau Bologna.
3.Fresh Sausage, dibuat dari daging yang belum mengalami pelayuan. Sosis jenis ini harus didinginkan dan dimasak sebelum dimakan. Contohnya Fresh Beef sausage
4.Fresh Smoke Sausage adalah Fresh Sausage yang diasap. Sosis ini juga harus didinginkan dan dimasak sebelum dimakan. Contohnya dalah Mettwurst.
5.Dry sausage, adalah Fresh sausage yang dikeringkan.Sosis jenis ini biasanya dimakan dalam kondisi dingin dan didiamkan dalam jangka waktu lama.

Seiring dengan sangat diminatinya sosis dan sebagian negara sudah dijadikan sebagai salah satu pangan dasar mereka, makanya sekarang sosis banyak diproduksi di berbagai negara, dan masing – masing negara mengembangkan sosis dengan ciri khasnya. Makanya kini sosis dibuat dengan menggunakan daging dan bumbu lokal dan dimasak sebagai masakan tradisional.
Bahkan kini banyak sosis yang menjadi identik dengan daerahnya, misalnya sosis Bologna aslinya adalah nama kota di Itali Utara, sosis Lyon berasal dari Lyon, Perancis, di Inggris misalnya Berkshire, Wiltshire, Lincolnshire dan lain – lain. Semua jenis sosis sangat dipengaruhi dengan bumbu asli daerah serta iklimnya.

Keunikan makana yang namanya sosis ini adalah dapat digunakan di dalam beragam jenis menu makanan. Misalnya sebagai isi roti ( seperti hot dog, sosis roll atau bahkan dibungkus dengan tortilla ), direbus atau sebagai bahan dalam masakan tradisional. Bahkan saat ini mudah dijumpai sosis untuk vegetarian atau biasa disebut sosis vegan. Sosis seperti itu dibuat dari tahu, kacang sayur – sayuran.

Seiring dengan begitu pesat perkembangan teknologi di dunia industri pangan, kini sosis dapat dibuat menjadi 2 jenis, yaitu jenis sosis yang menggunakan bahan pengganti daging, tepung, bahan pewarna serta rasa buatan untuk mendekati rasa dan tekstur daging semirip mungkin dengan daging murni. Sedang jenis yang lain adalah sosis yang menerapkan metode tradisional yang menggunakan daging murni, bumbu dan sayuran segar untuk lebih menonjolkan rasa.

Di Indonesia sendiri kini terdapat puluhan merk sosis, mulai dari tipe yang biasa hingga tipe yang premiumtergantung kontain sosisnya. Secara umum dapat dilihat dari harganya. Namun yang perlu diwaspadai adalah selama ini telah beradar sosis ternyata kandungannya tak seindah yang sosis sebenarnya. Khususnya sosis yang dijual bebas di tengah anak-anak sekolah yang bukannya memberikan gizi yang baik malah memberikan bahaya yang siap mengancam kesehatan mereka.

Tentu saja di sini kita tidak membaha siapa yang salah. Namun sebagai konsumen, kita hendaknya harus pintar dalam memilih jenis dan merk sosis yang akan dibeli. Karena ini semua akan menentukan kandungan gizi yang ada di sosis tersebut.
Yang terpenting selama jenis dan merk sosis tersebut sudah memiliki berbagai izin seperti Depkes, Badan POM, MUI, dan lain-lain, maka insyallah aman. Dan tidak sekali-kali membeli sosis yang tidak jelas food safety nya.

Tidak ada komentar: